Thursday, February 22, 2007

Teori Eksplanatori Dalam Arsitektur

Eksplanatori adalah sebuah teori yang mengkaji hubungan sebab akibat diantara dua fenomena atau lebih. Ini dipakai untuk menentukan suatu ekspalanasi keterkaitan sebab – akibat valid atau tidak, atau menentukan mana dua teori atau lebih yang lebih valid.

Teori Eksplanatori menerangkan fenomena berdasarkan atas proses pengkajian Ilmiah. Prinsip-prinsip umum didukung oleh data-data dimaksudkan sebagai alat untuk menerangkan suatu fenomena/kejadian. Merupakan teori yang mendasari dan memahami lingkunan alami dan buatan serta peranannya dalam kehidupan. Muatan teori akan selalu berkembang dengan disatukannya teori yang logis, lengkap serta konsisten secara keseluruhan.

Dalam desain , Eksplanatori memberikan penjelasan tentang faktor-faktor dasar yang dapat dikembangkan sebagai dukungan ilmiah terhadap karya desain dan seni. Teori Eksplanatori memiliki dua faktor penggerak yaitu substansi dan prosedural.

Jenis dan macam Teori Eksplanatori

Eksplanatori dapat dibedakan menjadi dua jenis pendekatan yaitu :

  1. Eksplanatori Penjelasan ( Explanation )

Explanation bertujuan untuk menjelaskan sesuatu yang sudah terjadi, dan mempertanyakan mengapa hal tersebut bisa terjadi dan apa yang menjadi penyebabnya.

Untuk mengetahui kenapa hal- hal itu terjadi dilakukan penelitian yang menggunakan metode survey untuk mengungkap faktor – faktor penyebabnya maka perlu dibuat dugaan ( Hipotesis ) berdasarkan teori yang sudah mapan dan hasil penelitian sejenis yang sudah dilakukan. Setelah itu hipotesis diuji di lapangan dengan menggunakan data empiris.

  1. Eksplanatori Perkiraan ( Prediction )

Prediction bertujuan untuk mencari jawaban, misalnya apa yang terjadi terhadap masyarakat petani bila areal pertanian mereka berubah fungsi. Contoh lain adalah penyusunan dokumen AMDAL, apabila akan terjadi dampak negatif yang penting sehingga merusak lingkungan hingga tidak mungkin di lestarikan lagi maka pembangunan tersebut tidak dapat diteruskan dan tidak mendapatkan izin.


Karakteristik Teori Eksplanatori

  1. Menerangkan, memberikan keterangan ten tang mengapa atau bagaimana suatu fenomena terjadi

  2. Meringkas / sistematisasi, teori meringkas hubungan antara berbagai fakta, konsep atau fenomena.

  3. Memberikan Arah ( Orientasi ), teori menentukan dan menyeleksi fakta-fakta yang akan dipelajari, serta menyingkirkan data – data yang tidak relevan.

  4. Mengidentifikasi Gap / kekurangan, teori menunjukkan area-area tertentu yang relevan namun belum tergarap sehingga memungkinkan diadakan penelitian lebih lanjut.

  5. Mengembangkan strategi penelitian atau studi, teori memberikan dasar bagi terselenggaranya kegiatan penelitian berdasarkan keterangan dari teori tersebut.

  6. Membuat prediksi, memperkirakan tentang suatu fakta yang belum diketahui kondisinya pada masa yang akan datang.


Perkembangan Teori Eksplanatori

Teori Eksplanatori yang lebih identik dengan sebutan teori penjelasan karena karakter khas teori ini adalah mencoba mengemukakan dan menjelaskan berbagai hal yang berkaitan dengan penelitian. Teori Eksplanatori mengalami perkembangan yang dikembangkan oleh beberapa pakar yang dipicu oleh mundurnya paham positivisme logis hal ini dikembangkan dalam 5 Tradisi / karakter Teori :

  1. Penjelasan dan Realisme menyebabkan

  2. Membangun Teori Pengalaman

  3. Sebagai Bahasa Filosofi

  4. Teori Ilmu Pengetahuan

  5. Naturalisme dan Realisme Ilmiah


Aplikasi Teori Eksplanatori .

Sebagai satu contoh dimana Teori Eksplanatori digunakan dalam perancangan Arsitektur yaitu adalah “ Preseden “ Kualitas Rancangan pada dasarnya dapat ditingkatkan dengan menggunakan preseden karena mengkaji nilai – nilai sebab akibat dari karya lainnya hingga rancangan tersebut dikatakan berhasil.

Dalam Preseden pada bidang Arsitektur mempelajari 3 Aspek :

  1. Aspek Konseptual : Filosofi dan gagasan yang mendasari karya

Ada beberapa hal yang dianalisis, pertama bagaimana implikasi konsep filosofis yang dimiliki, kedua bagaimana merumuskan konsep, yaitu gagasan yang dapat menyatukan beberapa elemen dalam satu kesatuan, ketiga bagaimana menanggapi tuntutan programatis, konteks dan berbagai gagasan yang muncul.

  1. Aspek Programatik : Fungsi dan Hubungan antar Fungsi

Ada beberapa hal yang dianalisis; Pertama bagaimana membuat penzoningan ( pemitakkan ) atau pengelompokan fungsional. Kedua bagaimana menata dan mengkaitkan ruang pakai dengan sirkulasi. Ketiga bagaimana membentuk ruang dan massa dalam kaitannya dengan program dan fungsi yang di akomodasi.

  1. Aspek Formal : Ruang dan Bentuk ( Geometrik )

Ada dua hal yang dianalisis: pertama menganalisis konstruksi geometris. Kedua menganalisis konfigurasi keruangan ( Spatial Configuration ).


No comments: